Berdirinya tiga pemerintahan di Suriah selain rejim Bashar Al Assad telah mengakibatkan kebangkitan dunia pendidikan yang tidak pernah ada sebelumnya.
Baik pemerintahan penyelamat Suriah (SG) yang berkuasa di Idlib, pemerintahan interim Suriah (SIG) dan administrasi otonomi NES di Timur Suriah kini memiliki kementerian pendidikan tinggi dan risset sendiri.
Di Idlib sejak lama sudah ada beberapa universitas swasta dan ini menjadi modal SG untuk lebih mengembangkan pendidikan tinggi di sana.
Ada gang uni saat Universitas Aleppo diperebutkan dengan SIG.
Akhirnya SIG memindahkan Univeesitas Aleppo miliki mereka ke Azaz. Akhirnya universitas terbesar kedua setelah Univeesitas Damaskus ini terbagi dua dan tiga.
Satu berada di wilayah Assas, kedua di Azaz SIG dan ketiga di wilayah SG
Di wilayah SIG seperti Jarablus dan lain sebagainya tumbuh juga universitas cabang dari Turki, seperti Univeesitas Gaziantep yang membuka cabang di Jarablus.
Lompatan jauh justru dilakukan oleh administrasi NES yang menguasai bekas wilayah ISIS.
Selain terus mengembangkan lembaga yang ada seperti Universitas Eupharate di Raqqa juga mendirikan universitas lokal yang bergengsi. Seperti Universitas Rojava Universitas Afrin yang kemudian terbagi dua di wilayah SIG dan NES dan juga universitas Kobane.
Mengingat wabah Covid-19 yang sudah mulai masuk ke Suriah, banyak universitas saat ini mengandalkan kuliah jarak jauh dalam perkuliahan keseharian.
0 Komentar